SUKA BLOG INI?

Rabu, 30 Mei 2012

WANITA TERHEBAT

"Jadikan ia sebagai Profile Picture di FB anda"


Siapa tahu siapa wanita yang terhebat di dunia ini?
                       
awek??
kawan satu kelas??
jiran sekampung??
cikgu tadika??




jawapan diatas salah...


wanita yang terhebat didunia ialah ibu kita..pelbagai gelaran yang merujuk kepada perkataan ibu termasuklah ummi,amma,emak,encik (kat perak),mama,mami dan sebagainya..


mengapa terhebat??
kerna mereka memberikan pada anak-anak dengan penuh dengan kasih sayang...
I LOVE U MOM!!!
Perkara ini berasaskan hadis sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang mafhumnya: Ada seorang lelaki datang bertemu Rasulullah s.a.w., lalu bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku hormati?
Baginda menjawab: Ibumu. Lelaki itu kembali bertanya : Kemudian siapa?
Nabi menjawab: Ibumu. Lelaki itu terus bertanya : Kemudian siapa?
Nabi menjawab lagi : Ibumu. Sekali lagi lelaki itu bertanya: Kemudian siapa lagi?
Nabi menjawab pula: Kemudian bapamu.



Lihat...betapa mulianya kedudukan ibu-bapa..beruntunglah wahai wanita-wanita yang menjadi ibu atau yang sedang atau bakal menjadi ibu..
Seorang ibu yang menyelamatkan anaknya daripada dilanggar-kasih ibu


 Nabi SAW bersabda: 
"Sesungguhnya bau surga itu diperolehi dengan perjalanan sejauh lima ratus tahun. Bau itu tidak akan diperolehi oleh orang yang mendurhakai ibu bapanya dan orang yang memutuskan silaturahim"- (riwayat At-Tabarani dari Abu Hurairah – sanad dhaif).
Subhanallah..sayangnya ibu

Tahukah anda semua..bahawa semua dosa-dosa yang manusia lakukan didunia ini akan Allah tangguhkan pembalasannya hingga hari kiamat melainkan dosa derhaka kepada ibu-bapa.Didunia lagi Allah membalas perbuatan derhaka terhadap orang tua..Nauzubillah...

Dalam satu hadis, Nabi Muhammad ada bersabda, keredaan Allah bergantung kepada keredaan kedua-dua ibu bapa. Ini bermakna jika ibu bapa suka kepada kita, Allah turut meredai kita. Sebaliknya, jika mereka marah dan berkecil hati kepada kita, Allah turut memurkai kita. Diriwayatkan, pernah seorang sahabat mengadu kepada Rasulullah mengenai perangai ibunya yang suka meminta-minta kepadanya. Baginda marah dan menempelak sahabat itu dengan mengatakan bahawa bukan saja dalam harta, malahan dalam dirinya sendiri ada hak ibu bapanya. Kita sebenarnya tidak berdaya membalas jasa ibu dan bapa. Hakikat ini perlulah kita insafi. Jika mereka tidak wujud di dunia, kita juga tidak akan lahir di dunia ini. Oleh itu, kita digalakkan mendoakan mereka setiap kali selepas solat. Semasa mereka masih hidup, layanlah mereka dengan sebaik mungkin.Tetapi jika sudah meninggal dunia, selalulah menziarahi tanah perkuburan di samping mendoakan kesejahteraannya. Buatlah sebarang kebajikan seperti sedekah dan niatkan pahala untuk arwah ibu dan bapa. Mereka akan menerima pahala itu.
"Aish..teringat zaman bebudak macam ni.."

Ya Allah..besarnya nikmat taat kepada ibu-bapa...
Aku ada sedikit kisah mengenai seorang ibu kepada kawan aku..ibunya sanggup datang dari Johor ke Penang semata-mata mahu menolong anaknya membawa barang yang banyak untuk dibawa pulang..maklumlah dah final year...terharu sangat aku..beruntung la sahabat aku..ibunya terlalu sayangkan anaknya..semoga ibunya mendapat kesejahteraan didunia dan akhirat..dan untuk anaknya semoga anda tetap bersyukur mempunyai ibu yang terlalu sayangkan anda..semoga anda menjadi anak yang solehah,sahabat..

p/s:“Berbuat kebajikan kepada kedua ibu bapa lebih baik utama daripada solat, puasa, haji, umrah dan jihad fisabilillah.”

Isnin, 28 Mei 2012

AMALAN KETIKA HUJAN

:: Beberapa Amalan Ketika Turun Hujan ::

[1] Keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Tatkala Mendung
Ketika muncul mendung, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu khawatir, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى نَاشِئاً فِي أُفُقٍ مِنْ آفَاِق السَمَاءِ، تَرَكَ عَمَلَهُ- وَإِنْ كَانَ فِي صَلَاةٍ- ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ؛ فَإِنْ كَشَفَهُ اللهُ حَمِدَ اللهَ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ: "اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً"
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat awan (yang belum berkumpul sempurna, pen) di salah satu ufuk langit, beliau meninggalkan aktivitasnya –meskipun dalam shalat- kemudian beliau kembali melakukannya lagi (jika hujan sudah selesai, pen). Ketika awan tadi telah hilang, beliau memuji Allah. Namun, jika turun hujan, beliau mengucapkan, “Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagi hujan yang bermanfaat].”[2]
’Aisyah radhiyallahu ’anha berkata,
كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا رَأَى مَخِيلَةً فِى السَّمَاءِ أَقْبَلَ وَأَدْبَرَ وَدَخَلَ وَخَرَجَ وَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ ، فَإِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ سُرِّىَ عَنْهُ ، فَعَرَّفَتْهُ عَائِشَةُ ذَلِكَ ، فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « مَا أَدْرِى لَعَلَّهُ كَمَا قَالَ قَوْمٌ ( فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ ) »
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabila hujan turun, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam mulai menenangkan hatinya. ’Aisyah sudah memaklumi jika beliau melakukan seperti itu. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallammengatakan, ”Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang terjadi (pada Kaum ’Aad) sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), ”Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka.” (QS. Al Ahqaf [46] : 24)”[3]
Ibnu Hajar mengatakan, ”Hadits ini menunjukkan bahwa seharusnya seseorang menjadi kusut pikirannya jika ia mengingat-ingat apa yang terjadi pada umat di masa silam dan ini merupakan peringatan agar ia selalu merasa takut akan adzab sebagaimana ditimpakan kepada mereka yaitu umat-umat sebelumnya.”[4]
[2] Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan
Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do’a,
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Allahumma shoyyiban naafi’aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].

Itulah yang Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.[5]
Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.”
Al Khottobi mengatakan, ”Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”[6]
[3] Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do’a
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni[7] mengatakan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”[8]
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ
Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.[9]
[4] Ketika Terjadi Hujan Lebat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].”[10]
Ibnul Qayyim mengatakan, ”Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam supaya berdo’a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do’a di atas.”[11]
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya.[12]
[5] Mengambil Berkah dari Air Hujan
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”[13]
An Nawawi menjelaskan, “Makna hadits ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.”[14]
An Nawawi selanjutnya mengatakan, ”Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama Syafi’iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut. Dan mereka juga berdalil dari hadits ini bahwa seseorang yang tidak memiliki keutamaan, apabila melihat orang yang lebih berilmu melakukan sesuatu yang ia tidak ketahui, hendaknya ia menanyakannya untuk diajari lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya pada yang lain.”[15]
Dalam hal mencari berkah dengan air hujan dicontohkan pula oleh sahabat Ibnu ‘Abbas. Beliau berkata,
أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: "يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً [ق: 9].
”Apabila turun hujan, beliau mengatakan, ”Wahai jariyah keluarkanlah pelanaku, juga bajuku”.” Lalu beliau membacakan (ayat) [yang artinya], ”Dan Kami menurunkan dari langit air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS. Qaaf [50] : 9)” [16]
[6] Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan
Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.”[17]
Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ
Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci.” Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini.”[18]
Namun, hadits di atas adalah hadits yang lemah karena munqothi’ (terputus sanadnya) sebagaimana dikatakan oleh Al Baihaqi[19].
Ada hadits yang serupa dengan hadits di atas dan shahih,
كَانَ يَقُوْلُ إِذَا سَالَ الوَادِي " أُخْرُجُوْا بِنَا إِلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللهُ طَهُوْرًا فَنَتَطَهَّرُ بِهِ "
“Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.”[20]
[7] Janganlah Mencela Hujan
Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan nikmat dari Allah Ta’ala. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan, “Aduh!! hujan lagi, hujan lagi”.
Perlu diketahui bahwa setiap yang seseorang ucapkan, baik yang bernilai dosa atau tidak bernilai dosa dan pahala, semua akan masuk dalam catatan malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50] : 18)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ
Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.[21]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.[22]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
Janganlah kamu mencaci maki angin.”[23]
Dari dalil di atas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu) dan angin adalah sesuatu yang terlarang. Begitu pula halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, seperti mencaci maki angin dan hujan adalah terlarang.
Larangan ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari kejelekan yang terjadi. Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk. Ini sama saja dengan menyatakan ada pencipta selain Allah. Namun, jika diyakini yang menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku dan hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini hukumnya haram, tidak sampai derajat syirik. Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar pemberitaan, -seperti mengatakan, “Hari ini hujan deras, sehingga kita tidak bisa berangkat ke masjid untuk shalat”, tanpa ada tujuan mencela sama sekali maka seperti ini tidaklah mengapa.[24]
Intinya, mencela hujan tidak terlepas dari hal yang terlarang karena itu sama saja orang yang mencela hujan mencela Pencipta hujan yaitu Allah Ta’ala. Ini juga menunjukkan ketidaksabaran pada diri orang yang mencela. Sudah seharusnya lisan ini selalu dijaga. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat Allah murka. Semestinya yang dilakukan ketika turun hujan adalah banyak bersyukur kepada-Nya sebagaimana telah diterangkan dalam point-point sebelumnya.
[8] Berdo’a Setelah Turunnya Hujan
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah)maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”[25]
Dari hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah) setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, ”Tidak boleh bagi seseorang menyandarkan turunnya hujan karena sebab bintang-bintang. Hal ini bisa termasuk kufur akbar yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam jika ia meyakini bahwa bintang tersebut adalah yang menciptakan hujan. Namun kalau menganggap bintang tersebut hanya sebagai sebab, maka seperti ini termasuk kufur ashgor (kufur yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam). Ingatlah bahwa bintang tidak memberikan pengaruh terjadinya hujan. Bintang hanya sekedar waktu semata.”[26]
Demikian beberapa amalan yang bisa diamalkan ketikan hujan turun.
Semoga Allah memudahkan posting selanjutnya mengenai fenomena kilatan petir dan geledek.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel http://rumaysho.com

Jumaat, 25 Mei 2012

teman



UNTUKMU TEMAN-BROTHERS
Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya




Bukannya senang nak cari kawan yang baik. 
Bukan senang juga nak menjadi kawan yang baik. 

Kawan yang baik tak pernah mengumpat di belakang kawan baiknya. 
Kawan yang baik tak pernah cemburu dengan kejayaan kawan baiknya. 
Sebaliknya kawan yang baiklah yang paling banyak membantu 
kawan baiknya untuk mencapai kejayaan. 

Kawan yang baik tak pernah mempengaruhi kawan baiknya untuk 
membuat perkara yang buruk dan sia-sia. 
Kawan yang baik adalah orang yang selalu menasihati kawan baiknya 
untuk berbuat kebaikan. 

Kawan yang baik adalah orang pertama yang akan dicari bila tiba masa sedih atau gembira. 
Kawan baik menjadi tempat kita meluahkan perasaan yang tak dapat dilu ahkan kepada kawan biasa. 

Kawan yang baik tak pernah memaksa kawan baiknya untuk sentiasa berada di sisinya. 
Kawan yan g baik tak pernah melarang kawan baiknya untuk berkawan dengan kawan yang baik. Kawan yang baik tak pernah cemburu jika kawan baiknya mempunyai ramai kawan baik, kerana kawan yang baik tahu apa yang paling baik untuk kawan baiknya. 

Kawan yang baik akan sentiasa mendoakan kesejahteraan dan kebahagiaan kawan baiknya di dunia dan di akhirat di dalam doanya. 

Kita adalah kawan yang baik jika kita faham bahawa kawan baik kita bukanlah 
seorang yang sempurna. Kita adalah kawan yang baik jika kita menjadi kawan yang baik kepada kawan baik kita. 

Kita bukanlah kawan yang baik jika kita tidak menghargai kawan baik kita, 
kerana kawan yang baik akan sentiasa menghargai kawan baiknya. 

Kita bukanlah kawan yang baik jika kita tidak memberitahu perkara yang baik kepada kawan baik kita, kerana kawan yang baik akan selalu menyampaikan perkara yang baik kepada kawan baiknya . 

Kawan yang baik akan mem'post' kan buletin ini kepada kawan-kawannya, bukan kerana terpaksa, bukan kerana suka-suka, tetapi untuk dijadikan pedoman oleh kawan-kawannya supaya dapat menjadi kawan yang baik kepada kawan baiknya. 

Dan kalau kita nak dapat kawan baik yang baik, kita mesti lebih dahulu menjadi seorang kawan yang baik...kepada kawan baik kita. 
kita kawan kan ...??? 

P/S: sedaya upaya aku menjadi kawan yang baik..tapi aku gagal..maafkan aku kawan.."jika kita mencintai atau menyayangi seseorang,kita akan sentiasa mendoakan kebaikannya walaupun dia tidak berada disisi kita"

Isnin, 21 Mei 2012

Ulasan Mufti Perak

Ulasan Mufti Perak - Menjadi pengajaran kepada kita semua...

Mufti Perak Tan Sri Harussani Haji Zakaria Khamis melondeh serta membongkar cerita lama mengenai kegilaan PAS sehingga menyebabkan masyarakat Islam khusus orang-orang Melayu berada dalam keadaan berpecah belah.Selain dari itu beliau memberikan nasihat kepada para pemimpin parti itu supaya berhenti dari mengeluarkan “fatwa” yang songsang sesuka hati kerana ia mengelirukan umat lslam.Bahkan mufti itu juga menggunakan perkataan “tekong” perpecahan merujuk kepada perbuatan PAS yang memecahbelahkan perpaduan umat lslam di negara ini.Serentak itu sambil menjawab tuduhan Menteri Besar Kelantan mengenai dirinya campurtangan dalam politik, Harussani selain menafikan tuduhan PAS itu bahawa beliau mencampuri urusan politik berkata:“Tuduhan tok guru Nik Aziz bahawa saya campur politik . . .ia tidak betul, saya selama ini tidak mencampuri mana-mana parti poliltik”.“Bahkan saya tidak pernahpun mendaftar diri sebagai ahli dalam mana-mana parti politik”Harussani memberitahu sejarah penglibatan keluarganya dalam politik serta bagaimana tindakan PAS memulau abang iparnya kerana fahaman politik kepartian.“Bahkan dari awal sejarahnya bapa saya semua ahli UMNO. Tapi apabila tertubuh PAS dan PAS kemudian keluar daripada UMNO, semua masuk Pas.. tapi PAS waktu itu lebih bertujuan kepada dakwah.

Walaubagaimanapun Harussani menjelaskan ““ akhir-akhir ini kita melihat perkara itu tidak berlaku lagi bahkan saya melihat PAS sudah menuju seolah –olah menjadi `tekong’ kepada perpecahan umat Islam dan orang Melayu.

“Banyak contoh boleh diberi seperti umpamanya pada akhir tahun 1970 an berlaku di Kedah. Orang- orang Islam iaitu orang UMNO menyembelih ayam sepikul lebih (terpaksa) dibuang ke dalam sungai kononnya haram (tidak halal) dimakan.

“Jadi saya katakan sedangkan Yahudi nasarah dibenarkan Tuhan halal sembelihannya bagaimana orang Islam yang sembahyang lima kali sehari, jadi imam pula tidak boleh sembelih. . . haram.

“Yang kedua yang paling menyayat hati saya ialah abang ipar saya seorang ahli PAS dan dia seorang peniaga kedai runcit di tempatnya tu di Kedah jugak..yang datang membeli banyak orang PAS dan orang UMNO pun ada.

“Kebetulan satu ketika seorang ketua UMNO di kampong itu meninggal dunia,.jadi abang ipar saya datang menziarah dan kerana itu saja dia dipecat daripada parti dan dipecat dari ahli khairat kematian,” katanya.

Kerana insiden tadi Harussani menjelaskan abang iparnya diboikot sehingga tutup kedai dan kembali memotong getah semula “..sampai begitu mereka buat dia..jadi dia datang jumpa saya . . .tapi saya kata sabarlah orang begini tak boleh buat apa.
“Banyak lagi yang saya bangkitkan umpamanya akhir-akhir ini kita lihat ceramah-ceramah yang dibuat oleh pemimpin PAS merupakan kutukan, cacian, laknat sedangkan itu adalah larangan Allah . . . jadi itu bukan dakwah lagi.

“Kalau sudah seorang ustaz, berceramah mengutuk, memaki hamun dan sebagai nya maka orang menganggap itu halal mengikut masa itu..kutukan umpamanya kita lihat saja apabila Majlis Fatwa Kebangsaan mengatakan bahwa (demonstrasi) Bersih 3.0 itu haram kerana telah bertukar corak kepada keganasan sebagainya.

“Dia orang kata apa…mufti-mufti tidak lebih daripada anjing, jadi bolehkah kita mengelar orang anjing? Ini satu perkara yang sangat bertentangan samasekali dengan hukum syarak. “
“Jadi kalau itu yang dibawa sekarang maka dia bukan lagi membawa kepada Islam..dia membawa kepada syaitan..parti syaitanlah kalau memaki hamum dan sebagainya. Parti syaitanlah kerana syaitan itu nak membawa kepada perpecahan” ujarnya.

Mufti Perak berkata “bila kita lihat berlaku di Terengganu dan beberapa tempat (sembahyang) dua imam…kita di masjid hanya satu imam, satu kariah itu satu imam. Kita sembahyang . … sepatutnya kenapa kita berpecah dan ini dihalalkan oleh pihak pemimpin PAS.”

“Dan ini saya merasa pelik keadaan-keadaan seperti ini sehingga berpecah . . . dalam sekampung berpecah, kenduri pun berpecah jadi ini buruk sungguh keadaan Islam
”Bukan buruk daripada orang itu saja bahkan kita melihat seolah-olah syariat Islam itu terlalu buruk..jadi itu yang dinilai orang-orang kafir sekarang.

“Kerana itu Islam tidak pernah mendapat tempat pada orang kafir di Malaysia kerana melihat keadaan orang Melayu yang beragama Islam . . . sudahlah hidupnya susah dalam negeri yang kaya ..asyik berpolitik di kedai-kedai kopi dan sebagainya langsung tak buat kerja . . . berkelahi sesama sendiri.

Katanya “Inilah yang menjadikan masyarakat kita makin mundur dan sebagainya.
“Akhir-akhir ini pula banyak fatwa dikeluarkan iaitu menyamakan tunjuk perasaan Bersih 3.0 itu disamakan dengan saf jemaah bersembahyang..kita sembahyang beribadat bukan tunjuk perasaan kepada Tuhan…kita mengadap bersyukur kepada Allah swt.. Dia (Allah) suruh kita bersatu, bahkan dalam bersembahyang kita diwajibkan berjemaah . . .”

“Bermakna kita bersatu tapi kita di sini sekarang diwajibkan berpecah . . ..itu satu perkara yang bertentangan.

“Kemudian ada pula yang menyamakan dengan mengatakan Omar Ibnu Khattab pernah menunjuk perasaan . . . sebenarnya Omar tidak menunjuk perasaan tapi dia memulakan dakwah secara terang terangan.

“Ini kerana Saidina Omar apabila memeluk Islam dia bertanya apakah ini agama yang benar dari Allah . . ..Rasullulah menjawab ia… kenapa kita duduk bersembunyi.,.dia terus bertakbir dan hentam orang jahiliah.

“Begitu juga isteri-isteri Nabi tidak pernah menunjuk perasaan kepada Nabi kerana tidak cukup makan .. Cuma itulah bila kita tunjuk perasaan ini satu penghinaan kepada sahabat-sahabat Rasullullah .. .”
“Ini bukan perbuatan orang-orang ahli sunnah tapi perbuatan syiah..dan terakhir ini kita ada mendengar fatwa kata mengundi parti itu masuk syurga, tak mengundi masuk neraka.. apakah neraka syurga ini boleh ditentukan oleh manusia atau ditentukan oleh Allah swt.
“Jadi hal-hal sebegini sedang berlaku sehingga menimbulkan kegelisahan dalam masyarakat, jadi kerana itu sebagai seorang mufti bukan kerana politik saya memberi nasihat dan memberitahu bahawa tunjuk perasaan dengan niat untuk mengguling kerajaan itu satu perkara salah.

“Kerana kerajaan yang sah sekarang diketuai oleh seorang Islam iaitu Yang diPertuan Agong, Raja-raja dan dipimpin sekalipun . . . haram kita memberontak.
“Tapi sekarang ini orang dah pakai demokrasi, bila pakai demokrasi, kita ada jalan untuk menurunkan kerajaan dengan mengundi tapi bukan dengan cara tunjuk perasaan, dengan menimbulkan kekacauan . . .”

Harussani menjelaskan lagi“Saya tidak mengatakan siapa yang benar siapa yang salah tapi apa yang kita lihat perkara yang dilakukan itu bertentangan dengan hukum syarak. Pertama, dataran itu (Dataran Merdeka) dimiliki oleh DBKL .. . DBKL tidak membenarkan membuat tunjuk perasaan di situ maka tidak boleh pergi.”

“Kerana Allah menyebut dalam Quran kita tidak boleh masuk ke dalam rumah melainkan kita minta kebenaran. Jadi kita kiaskan itu hak milik bukan di rumah saja, kalau kampong orang orang tak bagi masuk, tak boleh masuk .

Katanya lagi “Kedua kita tidak boleh merosakkan harta benda tapi kita lihat terang terang (mereka) merosakkan harta benda, memukul orang sehinggakan kereta polis pun dirosakkan, anggota polis dipukul dan seorang wartawan hampir mati kerana mempertahankan anggota polis itu.

“Ini kita pelajari dari tunjuk perasaaan pertama (Bersih 1.0) kedua (Bersih 2.0) dan ketiga (Bersih 3.0), jadi ini dah tak betul, jadi kerana itu saya kata ajarannya banyak menyeleweng daripada ajaran Islam yang berasaskan kepada empat asas.

“Iaitu Islam berasal daripada silmun maknanya kedamaian, yang kedua salamun berasal daripada pokok perkataan salam.

“Salam maknanya kesejahteraan, yang ketiga sulamun maknanya kita menuju ke peradaban yang tinggi.. .manusia ini meningkat darjahnya, perwatakannya dan yang keempat kita menyerah bulat-bulat kepada Allah..

Dengan nada kesal Harussani berkata “Tapi ini Islam dikaitkan dengan semua itu tadi ..jadi ini yang saya merasa cukup terpanggil dan terkilan untuk membuat kenyataan walaupun saya tidak hadir dalam ,majlis fatwa yang lalu kerana saya dalam keuzuran tapi saya rasa terpanggil untuk menjawab dalam surat khabar apabila dikatakan ahli majlis fatwa kebangsaan ini tidak lebih daripada anjing.. .bolehkah kita mensifatkan ulama sebagai anjing?.

Katanya “Ini satu perkara yang cukup berat dan saya lihat kalau itu tidak disetujui oleh ketua-ketua PAS tapi tidak ada langsung pun teguran daripada mereka . . . . sepatutnya mereka menegur orang dibawah supaya tidak bersikap demikian.
“Tapi seolah-olah mereka menyokong. Saya rasa terpanggil untuk menyatakan yang hak dan saya bukannya daripada parti manapun .

“Tapi apabila diselewengkan maka saya wajib menegur beliau . . . jadi Nik Aziz ini memang patut ditegur kerana terlalu banyak. . . . Nik Aziz pernah mengelar mufti-mufti (sebagai) terompah kayu dan macam macam lagi dan ini dia memburukkan nama sahabat nabi dengan mengatakan para sahabat tunjuk perasaan kepada Tuhan.

“Kemudian ibadat disamakan dengan tunjuk perasaan ini semuanya salah jadi kita jangan telan bulat-bulat perkara yang salah..walaupun dia seorang ulama, mungkin dia terlajak maka itu saya memberi peringatan supaya jangan . . . . saya tak ada musuh dengan sesiapa ..selama inipun doa saya tak pernah tinggal tiap-tiap lima kali sembahyang minta Allah ampuni seluruh umat Islam.

Menjawab satu soalan bahawa PAS sudah terikut-ikut dengan DAP sehingga dilihat sanggup menggadai prinsip,Harussani berkata:
“Peringkat awal dulu kenapa PAS keluar daripada Perikatan? Masa itu kenapa bila ditubuh Perikatan, PAS keluar kerana tidak mahu sekongkol dengan orang kafir masa itu, keluarlah fatwa bersekongkol dengan orang kafir jadi kafir..tapi hari ini orang yang terang terang menentang Islam, yang katakan langkah mayat (dia) kalau nak laksana hukum Islam.

“Yang kedua kita melihat Ambiga (Datuk) sebagai ketua dalam majlis peguam dulu telah merangka beberapa undang undang untuk menjatuhkan Islam dengan hendak menubuhkan IFC dan (perkara) ini mufti tentang waktu itu.

Beliau hairan kerana “orang ini pula yang kita sokong, kemudian kita dengar akhir-akhir ini, PAS melantik orang bukan islam . . .apakah kita akan mengharap orang bukan Islam untuk membela dan bangun untuk menegakkan islam?
“Quran banyak sekali meletakkan ayat-ayat supaya kita jangan melantik ketua kita orang bukan islam.

Nasihatnya kepada puak-puak ini dan umat lslam seluruhnya ”. . . kita (perlu) berhati-hatilah dalam masalah agama ini, kita lihat betul- betul, jangan kita hanya taksub kepada orang atau parti sehingga kita sanggup melakukan perbuatan-perbuatan yang salah dan melanggar hukum Allah. “

Harussani mengakhiri interbiu itu dengan berkata “Inilah peringatan saya sebagai orang tua yang masih diberi Tuhan kuasa bercakap, kalau tak mahu dengar itu terpulang . . .Kita hanya menyampaikan”, katanya

Rabu, 9 Mei 2012

Kasihnya Ibu

                                            Kasihnya Ibu 


Kasihnya ibu
Membawa ke syurga
Kasihnya saudara
Masa berada

Berkorban raga
Rela binasa
Berkorban nyawa
Tanda kasihnya

Kasihnya ayah
Sanggupkah berpisah
Dan kasih anaknya
Berkorban nyawa

Biar pun jiwa
Akan tersiksa
Ikhlas dan rela
Asal kau bahagia

Ya...ini adalah sebuah lagu mengenai kasihnya ibu. Mesti anda pernah mendengar nya..Kasih ibu membawa ke syurga..apakah balasannya jika kita menderhaka kepada ibu? jawapannya azab Allah akan dibayar tunai sewaktu dia masih hidup lagi...sewaktu kematian mula datang..ketika nyawa berada ditengah-tengah tengkoroknya, maka siksa lah roh nya keluar.

Pernah tak kita mendengar seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Alqamah yang tidak mampu mengucapkan syahadah ketika sakaratul maut menjemputnya?

Kasihnya ibu... 

Tapi sekarang..sering sahaja kita mendengar ibu menyiksa dan mendera anaknya..mengapa?
Lihat sahaja gambar di bawah ini..

Seorang ibu mencubit tangan anaknya. "apa salah saya ibu...?"

"sakit bu..kenapa siksa saya..."

"Tolong saya ibu..saya tak mampu bernafas.."



Masih ada lagi ibu yang bersikap kejam begini..dalam video ini ada seorang perempuan yang kelihatan begitu tertekan telah mendera anaknya (saya tidak pasti adakah itu anaknya atau jagaannya) dan si perakam tidak menghalang perbuatan tersebut..(dikatakan perempuan yang merakam ini mau jadikan video ini sebagai bukti kepada polis)

Kelihatan anak itu menangis sepanjang masa akibat disepak,ditampar dan sebagainya. Apabila anak itu diam, si ibu ini pula terus "membelasah" anak tersebut tanpa perasaan kasihan..

Jadi apakah punca sebenarnya kejadian sebegini?

Sungguh aku sendiri tidak mampu menonton video sebegini..sedih dan kasihan..

hayati lah pesanan Nabi Muhammad SAW dalam hadis baginda yang bermaksud:

“Seorang mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang berakhlak mulia dan berlemah lembut dengan ahli keluarganya.

(Riwayat Al-Tirmizi dan Al-Hakim)


 sedikit tambahan:
rujuk kepada 


PENJELASAN MENGENAI VIDEO PENDERAAAN...


http://amazingnara.com/pengumumanwanita-pukul-bayi-sedang-jalani-hukuman-penjara-18-bulan


Alhamdulillah..kes tersebut sudah lama selesai dan kini wanita tersebut telah menjalani hukuman.
 

Segala isi kandungan didalam blog ini boleh dikongsi oleh sesiapa sahaja-SYED MOHAMAD FIRDAUS